Metodologi studi Islam terdiri atas berbagai pendekatan penelitian atau research. Berbagai dimensi Islam dalam problematika kehidupan manusia dikaji secara objektif dan sistematis. Mengumpulkan informasi dan menemukan prinsip-prinsip umum demi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang Islam.
Salah satu pendekatannya disebut dengan Studi Islam Kawasan. Perkembangan pendekatan ini membahas tentang kawasan Asia Tenggara, Cina, dan Afrika Timur. Negara-negara yang dikaji terpilih dari perwakilan benua Asia dan Afrika.
Perkembangan Islam dalam satu kawasan diteliti dari berbagai segi. Tepatnya lebih pada satu negara yang memiliki perkembangan Islam dalam masyarakatnya. Baik dari segi sejarah masuknya Islam, pendekatan dan strategi penyebaran Islam lokal, akulturasi budaya dengan tradisi setempat, peran politik Islam, dan fungsi Islam dalam masyarakat.
Kawasan Afrika Timur. Meliputi negara Sudan, Ethiopia, dan Somalia, khususnya Sudan Timur yang telah modern yang sebelumnya memisahkan diri dari Sudan Tengah. Perkembangan Islam di Sunda dilakukan secara kultural dan struktural. Banyak dilakukan oleh orang suci atau faqis yang berasal dari Arab dan Mesir.
Kawasan Asia Tenggara. Dimaksudkan pada wilayah Islam di negara Indonesia, Mindanau atau Filipina Selatan, Pattani di Thailand, Semenanjung dan Kalimantan Utara atau wilayah Malaysia. Strategi dakwah Islam di Asia Tenggara menggunakan tiga cara.
Jalur damai perdagangan. Misi dakwah para dai Islam dari Arab dan India. Dan melalui kekuasaan setelah berdiri kerajaan atau negara.
Kawasan Cina. Selama 4.000 tahun lebih peradaban tua Cina telah berlangsung. T’ai Tsung naik tahta tahun 626, Nabi Muhammad baru melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Persatuan Cina oleh T’ai Tsung (638 M), Nabi Muhammad baru meletakkan pondasi dan dasar negara Islam.
Dinasti Yuan (1260-1363) sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam. Hubungan lebih harmonis ketika masa Dinasti Ming (1368-1644) dan terjadi ibadah haji pertama Muslim Cina dalam jumlah banyak.
Terjadi proses penerjemahan dari kitab-kitab Arab ke bahasa Cina. Proses meredup dan dinginnya Islam Cina terjadi ketika penduduk Muslim Cina melakukan pemberontakan dan ditumpas dengan kejam oleh pemerintah yang berkuasa pada abad 19.
Metodologi studi Islam mengkaji pula kawasan-kawasan kontemporer. Artinya perkembangan umat Islam di berbagai negara zaman sekarang. Kajian yang telah dilakukan meliputi Islam kawasan Amerika Serikat, Islam di Cina pasca revolusi kebudayaan, dan Islam di Asia Tenggara.
Khusus Islam di Asia Tenggara, dikategorikan pada: Umat Islam mayoritas, seperti di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia. Umat Islam minoritas, seperti di Filipina, Thailand, dan Singapura. Contoh eksistensi minoritas Muslim adalah pemberlakuan pengadilan agama khusus perkara kekeluargaan.
Kebaikan Islam Lintas Kawasan
Salah satu tujuan dari pengembangan metodologi studi Islam adalah pembuktian secara normatif ilmiah terhadap ajaran-ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, atau kebaikan bagi semesta alam. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir pencitraan negatif yang menyudutkan Islam di masyarakat dunia.
Beberapa argumentasi awal untuk membuktikan perkembangan positif perkembangan Islam di suatu kawasan, yaitu:
Pertama. Islam sebagai agama perdamaian. Bentuk pernyataan keesaan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa harus disertai dengan kemaslahatan persaudaraan umat manusia.
Kedua. Islam menjalankan peran dalam menghadapi problematika hidup manusia. Mencakup masalah keagamaan, politik, ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, budaya. Ajaran Islam tidak sebatas keyakinan un sich kepada Tuhan. Tetapi mencakup semua sistem kehidupan bermasyarakat dengan multidimensinya.
Ketiga. Peran sosial Islam dalam menghadapi perbedaan kasta dan strata sosial, termasuk perbedaan gender, warna kulit, suku bangsa, bahasa, dan agama. Semua manusia adalah sama di hadapan Tuhan, hanya tingkat ketaqwaan dan prestasi usahanya di dunia yang membedakannya menurut Tuhan.
Ajaran Islam harus dibuktikan secara komprehensif sebagai agama yang mengutamakan kesetaraan antar manusia sesuai dengan potensi dan fungsi masing-masing. Bersifat egaliter dalam masyarakat sebagai makhluk dan hamba Allah SWT.
Keempat. Peran politik dan hukum Islam menekankan pada keadilan, kebijaksanaan, dan menegaskan supremasi hukum. Setiap pemimpin dalam ajaran Islam harus memberikan ketentraman dan keamanan, serta selalu mengutamakan kepentingan orang banyak.
Kelima. Pendidikan Islam memberikan ruang bebas dalam pemenuhan hak-hak manusia dalam mendapatkan pendidikan. Pemerataan pendidikan termasuk misi Islam, malah mempelajari ilmu adalah kewajiban sampai tutup usia.
Keenam. Ekonomi Islam memerangi praktek riba yang merugikan dan membuat seseorang terjerat dengan lipatan bunga. Menganjurkan kejujuran demi kebaikan dan keadilan manusia. Menolak praktek kecurangan timbangan, penipuan jual beli, monopoli komoditas ekonomi, dan kapitalisme yang menghalalkan segala cara.
Kekayaan materi merupakan sarana berbuat baik dan memajukan manusia lain. Persaingan tidak sehat membuat rakyat lemah semakin miskin. Ajaran Islam menganjurkan pemanfaatan optimal harta untuk kebaikan dunia dan akhirat. Bukan malah menjadi budak dari harta.